" Kita bakal mencari tahu apa yang bikin pasien menanggung derita. Bila nyerinya yang bikin pasien menanggung derita yah kita kasih obat atau bila dia ketakutan kita mencari langkah untuk kuranginya, " kata Dr Maria Astheria Witjaksono, MPALLC (FU) waktu didapati dalam acara Seminar Kanker Indonesia Cancer Care Community (ICCC), Museum Nasional, Jakarta, Minggu (14/2/2015).
Artikel Referensi Menarik Kami:
Cara Merontokkan Bulu Kaki ? Aduuhh Kok Tau Aja Sih Tips yang dicari-cari…
Cara Merontokkan Bulu Ketiak Secara Alami dan Terbukti Ampuh Permanen
Tips Memutihkan Ketiak secara Alami dan Efektif…. Ke-7 Tips ini Wajib dicoba!
Tips Memerahkan Bibir Secara Alami dan Permanen, Ini Dia Cara Mudah dan Cepatnya serta Efektif!
Tips Memulai Usaha Kecil atau Besar dan Mencapai Kesuksesan
Walahh…Ini Dia Aplikasi Yang Menyebabkan Kuota Internet Anda Cepat Habis
Therapy paliatif sendiri adalah therapy yang didapatkan pada pasien kanker mulai sejak awal. Dari mulai penyembuhan dengan obat, pendampingan keluarga sampai perlakuan oleh tim dokter spesialis.
" Jadi untuk pendampingan pasien ini supaya mereka bisa bertahan melawan penyakitnya. Jika mereka mesti wafat lantaran penyakit itu, mereka bakal wafat dengan kwalitas hidup yang baik, " kata dr Maria yang disebut dokter di RS Dharmais Jakarta itu.
Pendampingan itu tak berhenti sesudah sang pasien wafat, untuk keluarga yang ditinggalkan selalu tetaplah didampingi supaya dapat terima kepergian pasien itu.
Hingga sekarang ini, pasien kanker dengan stadium lanjut adalah pasien paling banyak yang diakukan oleh tim paliatif. Type penyakit lain yang belakangan ini mulai memperoleh perawatan paliatif yaitu pasien dengan penyakit AIDS, tidak berhasil organ, penyakit neurologi serta masalah metabolisme stadium lanjut.
Untuk cost sendiri, therapy paliatif belum ter-cover oleh pemerintah. Tetapi, untuk sekali kunjungan di RS Dharmais dikenai cost sekitaran Rp 200 ribu serta gratis perawatan dengan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan.
Baca juga : Perawatan Paliatif Juga Berguna untuk Keadaan Mental Keluarga Pasien
Pada th. 2002, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendeskripsikan perawatan paliatif sebagai satu pendekatan untuk melakukan perbaikan kwalitas hidup pasien serta keluarga yang hadapi permasalahan yang terkait dengan penyakit yang meneror jiwa.
Langkahnya lewat aksi mencegah serta menangani penderitaan lewat cara deteksi awal serta penilaian yang akurat serta menangani nyeri serta tanda-tanda lain baik fisik, psikososial serta spiritual.
